Page 26 - Cerita Naga Emas Danau Ranau
P. 26

”Orang-orang itu  hilang di pohon  haru  besar  di
            dalam hutan. Konon pohon besar itu memiliki kekuatan

            yang  membuat  siapa  pun  yang  melihat  tertarik  untuk

            memanjatnya.  Di  atas  pohon  itu  hidup  ribuan  ular.

            Kulit  kayunya  tajam  menyerupai  ribuan  mata  pedang
            yang  menancap.  Sejak  kejadian  hilangnya  beberapa

            penduduk desa itu tak ada lagi masyarakat yang berani

            berburu dan mencari kayu di Hutan Seminung.”

                Wajah  Buya  Ratun  menyiratkan  kesedihan  dan
            ketakutan.  Dia  kemudian  meminta  Rakian  Sukat  agar

            membatalkan  rencananya  untuk  bertapa  di  Hutan

            Seminung.

                ”Nak Rakian,  kalau  saya  boleh  berpendapat,
            sebaiknya urungkan saja niatmu untuk bertapa di hutan.

            Saya khawatir dengan keselamatan Ananda,” ujar Buya

            Ratun.

                ”Terima  kasih,  Buya.  Saya  prihatin  mendengar
            cerita Buya. Akan tetapi, rasa kemanusiaan saya makin

            meyakinkan saya untuk segera menebang pohon penebar

            bencana itu. Saya siap dengan segala risiko yang akan

            saya terima. Saya yakin, dengan izin Yang Mahakuasa



                                          17
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31