Page 29 - Cerita Naga Emas Danau Ranau
P. 29

Menjelang matahari  terbit,  Rakian  Sukat  sudah

            dapat melihat pohon haru dari kejauhan. Sesaat Rakian

            Sukat terpana. Dia hampir saja terpengaruh oleh aroma

            hipnotis  yang  muncul  dari  pohon  haru.  Pikirannya
            melayang.      Keinginan     yang    dirasakannya      untuk

            mendekati  pohon  haru  itu  semakin  besar.  Tiba-tiba

            Rakian  Sukat  merasakan  kesedihan  yang  mendalam.

            Dia seolah-olah merasa bahwa dengan memanjat pohon
            haru  itu,  kesedihannya  akan  terobati.  Untung  saja

            Rakian Sukat segera dapat mengatasi perasaannya. Dia

            tersadar bahwa apa yang dirasakannya hanyalah tipu

            muslihat yang muncul dari penguasa pohon haru yang
            ingin ditebangnya.

                Rakian Sukat selalu waspada dengan segala kondisi

            yang  mungkin  akan  dihadapinya.  Pandangan  matanya

            menyapu  ke  semua  arah.  Dia  berpikir  bahwa  segala
            kemungkinan bisa terjadi. Oleh karena itu, dia sangat

            berhati-hati dan mewaspadai setiap bunyi dan gerakan.

                Tatkala tersadar, Rakian Sukat segera mengeluarkan

            pedang sakti peninggalan gurunya. Dengan keyakinan
            yang kuat diayunkannya pedang itu ke arah pohon haru.




                                          20
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34