Page 37 - Cerita Naga Emas Danau Ranau
P. 37

Tak lama berselang, Yang Mahakuasa mendatangkan
            angin  yang  sangat  kencang.  Perlahan  pohon  haru

            mengeluarkan  suara  berderik  menandakan  beberapa

            bagian  dari  pohon  itu  mulai  patah.  Tak  perlu  waktu

            lama, pohon besar mengeluarkan suara berdebam saat
            jatuh menyentuh tanah.

                Cabang-cabang  pohon  terhempas  jatuh  ke  tanah.

            Lubang-lubang panjang bekas hempasan cabang pohon

            yang jatuh perlahan juga dialiri air yang sudah memenuhi
            area  sekitar  pohon.  Lubang-lubang  memanjang  itu

            kemudian  membentuk  sungai-sungai  kecil.  Air  yang

            mengalir di sungai itu ada yang berhulu di danau yang

            terbentuk  karena  genangan  air  dari  mata  air  yang
            memancar, ada juga yang bermuara ke sana.

                Air terus memancar dari lubang bekas menghilangnya

            naga jantan. Tempat yang tadinya kering sekarang telah

            dipenuhi  air.  Genangan  air  itu  akhirnya  membentuk
            kolam  besar  hingga  sebesar  danau.  Ikan-ikan  kecil

            jelmaan  dari  serpihan  kayu  dari  pohon  haru  yang

            ditebang pun memenuhi kolam. Sementara itu, Rakian






                                          28
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42