Page 17 - Cerita Nome
P. 17

menggoreng  ikan  depik yang  juga  sangat  enak  rasanya.  Ketika  perjalanan

                  pulang, ada tetangga yang memberikan ikan depik kepada ibu Nome.
                       Nome bangun dari tidurnya. Setelah salat magrib, ibu Nome mengajak
                  Nome untuk makan malam. Masakan yang dimasak oleh ibunya disantap oleh
                  Nome dengan lahapnya.
                       “Ibu, masakan ibu sungguh sangat lezat. Aku akan menghabiskan semua

                  makanan yang sudah ibu masak,” kata Nome.
                       “Ya, habiskanlah semua makanan ini, Nak! Besok ada sesuatu yang akan
                  ibu sampaikan kepadamu,” kata ibu Nome.

                       “Hal apakah yang akan ibu sampaikan kepadaku?” tanya Nome penasaran.
                       “Tunggulah esok hari! Ibu akan menyampaikannya kepadamu,” kata ibu
                  Nome.
                       Setelah makan dan salat isya, Nome melanjutkan tidurnya. Nome tidur
                  beralaskan kasur tipis yang kapuknya semakin menciut karena sudah lama

                  digunakan dan tidak pernah ditambah dengan kapuk yang baru. Bantal, sarung
                  bantal, dan selimut yang digunakan Nome juga bertambal-tambal hampir di
                  seluruh bagiannya. Ia menunggu esok hari untuk mengetahui hal yang akan

                  disampaikan oleh ibunya.


                                                          ***










































                                                            8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22