Page 20 - Cerita Nome
P. 20

“Bukankah  kau  pemuda  yang  bernama  Nome?  Bagaimana  kau  dapat

                  bekerja, Nome? Selama ini orang tuamu tidak membiasakanmu untuk bekerja.
                  Pekerjaan di sawah berat, Nome. Kau tidak akan sanggup mengerjakannya,”
                  kata petani itu.
                       “Aku akan mencobanya, Paman,” kata Nome.
                       “Maaf, Nome, aku tidak dapat membantumu. Tidak ada pekerjaan yang

                  dapat kau lakukan di sawah ini. Cobalah cari pekerjaan di tempat yang lain!
                  Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku agar sawah ini dapat segera
                  ditanami padi,” kata petani itu lagi.

                       Selanjutnya  Nome  mencoba  meminta  pekerjaan  kepada  petani-petani
                  yang  lain.  Akan  tetapi,  tidak  ada  seorang  pun  yang  bersedia  memberikan
                  pekerjaan kepada Nome. Mereka mengetahui bahwa selama ini Nome tidak
                  dapat  melakukan  apa  pun.  Mereka  tidak  ingin  pekerjaan  mereka  menjadi
                  lama  selesai  apabila  Nome  yang  melakukannya.  Ketika  tidak  mendapatkan

                  pekerjaan, Nome segera meninggalkan kawasan persawahan. Nome berjalan
                  kembali, berjalan tidak tentu arahnya. Sudah hampir setengah hari berjalan,
                  akhirnya ia tiba di suatu kebun tebu yang sangat luas. Ia melihat seorang

                  petani  dan  istrinya  sedang  memotong  tebu.  Mereka  tampak  kelelahan.
                  Bertumpuk-tumpuk tebu yang telah dipotong berada di hadapan mereka.
                       “Aku akan  membantu  mereka  untuk  memotong  tebu.  Semoga  mereka
                  mengizinkanku untuk bekerja di sini,” harap Nome.
                       “Paman, Bibi, bolehkah aku bekerja di sini untuk memotong tebu? Aku

                  akan  membantu  pekerjaan  kalian  supaya  pekerjaan  kalian  cepat  selesai,”
                  kata Nome kepada mereka.
                       Kedua  petani  itu  menghentikan  pekerjaan  mereka.  Mereka  mengenali

                  Nome.  Mereka  pun  mengetahui  bahwa  selama  ini  Nome  hanya  makan  dan
                  tidur saja serta bermain bersama teman-temannya. Mereka yakin Nome tidak
                  akan dapat membantu memotong tebu di kebun mereka.
                       “Pekerjaan  di kebun  tebu  berat,  Nome.  Kau  tidak  akan  mampu
                  mengerjakannya.  Apalagi  duri-duri  di daun tebu  itu  tajam,  ini  dapat

                  membahayakanmu. Cobalah cari pekerjaan lain! Carilah pekerjaan yang dapat
                  kaulakukan dengan mudah!” kata petani tebu.
                       “Baiklah, Paman dan Bibi. Aku akan mencoba mendapatkan pekerjaan di

                  tempat yang lain,” kata Nome sambil berpamitan kepada kedua petani tebu
                  tersebut.








                                                           11
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25