Page 29 - Cerita Nome
P. 29

manusia yang memiliki akal pikiran sudah seharusnya memperlakukan hewan

                  termasuk anjing ini dengan baik,” kata Nome.
                       “Mengapa kau memukuli anjing ini?” tanya Nome.
                       “Anjing ini pemalas. Anjing ini tidak mau berburu,” kata laki-laki itu.
                       “Anjing itu hewan. Anjing itu tentu memiliki rasa kasih sayang terhadap
                  hewan lainnya. Dia pasti kasihan melihat hewan lain jika diburu. Oleh karena

                  itu, anjing itu tidak mau memburu hewan yang lain. Serahkan saja anjing itu
                  kepadaku. Aku akan memeliharanya,” kata Nome.
                       “Baiklah,  anjing  ini  boleh  kau  bawa  bersamamu,”  kata  laki-laki  itu.

                  Kemudian Nome membawa pulang anjing tersebut ke rumahnya.
                       Anjing itu dilepaskannya di halaman rumahnya. Kemudian, baru Nome
                  masuk ke dalam rumah. Ibu Nome yang menantikan kedatangannya melihat
                  Nome pulang dengan membawa anjing.
                       “Hari  ini  mengapa  kau pulang  dengan  membawa  anjing?  Kemarin  kau

                  membawa pulang kucing dan hari ini kau membawa pulang anjing,” kata ibu
                  Nome.
                       “Bu, anjing  ini  sedang  dipukuli  orang  ketika  aku  melihatnya  di  tengah

                  perjalanan. Aku kasihan melihatnya. Kemudian, aku menghentikan perbuatan
                  orang yang memukuli anjing ini. Orang itu pun dapat mengerti setelah menerima
                  penjelasanku. Lalu, anjing ini aku minta untukku dan aku membawanya pulang
                  ke rumah kita,” kata Nome menceritakan peristiwa yang terjadi pada anjing
                  itu kepada ibunya.

                         “Ibu  juga  kasihan  kepada  anjing  itu.  Ibu  juga ingin  agar  kita  dapat
                  menolongnya. Akan tetapi, kita hanya memiliki sedikit makanan untuk kita
                  makan.  Bagaimana kita membagi  makanan kita  kepada  anjing  itu?  Apalagi

                  anjing makannya lebih banyak daripada kucing,” kata ibu Nome.
                       “Ibu,  aku  akan  membagi  jatah  makananku  menjadi  tiga  bagian.  Jadi,
                  anjing itu juga akan mendapat makanan. Aku yakin melalui pertolongan yang
                  kita  berikan  kepada  anjing dan  kucing  yang  kini  bersama kita,  Tuhan juga
                  akan menolong kita. Kebaikan dan keberuntungan akan selalu kita dapatkan,”

                  kata Nome meyakinkan ibunya.
                       Kemudian  ibu  Nome  menyuruh  Nome  untuk  makan  malam.  Malam  itu
                  Nome membagi jatah makannya untuk anjing dan kucing. Kucing dan anjing

                  tampak begitu senang. Mereka menghabiskan semua makanan yang menjadi
                  jatah  makanan  mereka.  Meskipun  Nome  makan  tidak  terlalu  kenyang,  ia
                  merasa makanan yang dimakannya malam ini cukup untuk mengisi perutnya.






                                                           20
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34