Page 32 - Cerita Nome
P. 32
“Apakah kau dapat mengerti penjelasan yang aku berikan, Nome?” tanya
ular itu.
Nome menganggukkan kepalanya. Ia sekarang sudah mengerti cara
menggunakan sarung ular itu.
“Gunakanlah sarung ular ini dengan baik agar bermanfaat untuk
kehidupanmu,” pesan ular.
Setelah memberikan penjelasan mengenai cara menggunakan sarung ular
yang diberikannya, ular itu pun pergi melanjutkan perjalanannya.
“Semoga saja aku dapat menggunakan sarung ular ini dengan baik sesuai
dengan pesan ular yang telah memberikan sarung ular ini,” harap Nome.
Selanjutnya, Nome mencari daun-daun kayu yang daunnya lebar untuk
membungkus sarung ular. Nome menemukan sebatang pohon besar yang
daunnya lebar-lebar. Dia segera meraih ranting-ranting pohon tersebut
dan mengambil beberapa lembar daun. Setelah membungkus dan mengikat
sarung ular tersebut, Nome pulang ke rumah. Ibu Nome, seperti hari-hari
sebelumnya, sudah menantikan kedatanganna di rumah.
“Bagaimana keadaanmu hari ini? Apakah hari ini kau sudah mendapatkan
pekerjaan, Nome?” tanya ibu Nome.
“Belum Ibu, hari ini pun aku belum mendapatkan pekerjaan,” kata Nome
sambil bergegas masuk ke dalam rumah. Ia segera menyembunyikan sarung
ular itu di salah satu tempat tersembunyi di rumahnya.
Nome tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sejak tadi mengikutinya
hingga sampai di rumah. Orang tersebut mendengarkan pembicaraan Nome
dan si ular. Orang tersebut terus memperhatikan semua yang dilakukan oleh
Nome setelah menerima sarung ular. Ketika Nome menyimpan sarung ular
yang didapatkannya, orang itu mengintip dari balik dinding rumah Nome yang
hanya terbuat dari pelepah-pelepah kayu yang beberapa bagiannya sudah
renggang. Oleh karena itu, orang itu dapat dengan mudah mengetahui tempat
Nome menyembunyikan sarung ular.
“Ternyata di situ kau menyembunyikan sarung ular itu, Nome. Tempat itu
begitu mudah akan aku temukan di rumahmu yang hanya gubuk buruk itu,”
gumam orang itu.
Sementara itu, Nome merasa yakin bahwa ia telah menyimpan sarung
ular di tempat yang benar-benar tersembunyi di rumahnya.
Ketika hari menjelang malam, ibu Nome menyuruh Nome untuk bersiap-
siap pergi. Ia akan mengajak Nome untuk pergi bersamanya.
23