Page 36 - Cerita Nome
P. 36

“Bagaimana cara menggunakan sarung ular ini?” si pencuri sarung ular

                  sibuk memikirkan cara menggunakan sarung ular itu.
                       Pencuri  itu meletakkan  sarung  ular  di tanah  dan  mengulangi
                  permintaannya. Ia kembali menunggu, tetapi tetap saja tidak ada emas dan
                  permata yang muncul seperti yang diinginkannya. Laki-laki itu tampak kesal.
                  Ia membanting sarung ular itu ke pohon. Sarung ular itu pun jatuh ke atas

                  tanah. Kemudian si pencuri berjalan mondar-mandir ke sana kemari. Ia terus
                  memikirkan cara yang harus dilakukannya agar sarung ular itu dapat berubah
                  menjadi harta benda yang diinginkannya.

                       Setelah tidak menemukan cara lain agar sarung ular itu dapat digunakan,
                  si pencuri sarung ular mengambil parang dan mencari kulit-kulit kayu untuk
                  dibuat menjadi tong. Setelah tong dari kulit kayu selesai dibuatnya, si pencuri
                  memasukkan  sarung  ular  itu  ke  dalam  tong.  Ia  menutup  tong  itu  dengan
                  rapat. Lalu tong itu disembunyikannya di sudut gua yang tersembunyi.

                       “Tidak ada seorang pun yang akan dapat menemukan sarung ular itu.
                  Aku sudah  menyembunyikannya  di tempat  yang tidak  akan  diketahui  oleh
                  manusia,” kata si pencuri sarung ular.

                       Pencuri  sarung  ular  yang  tidak  mendapatkan  apa  yang  diinginkannya
                  segera berkemas untuk kembali ke kampungnya. Di sepanjang jalan pencuri itu
                  menggerutu karena keinginannya untuk memiliki kekayaan tidak terpenuhi.
                       Tingkah laku si pencuri di pulau itu diperhatikan oleh seekor tikus. Tikus
                  itu sudah lama mendiami pulau tersebut. Oleh karena itu, ketika ada orang

                  yang  datang  ia  segera  mengetahuinya.  Ketika  si  pencuri  menyembunyikan
                  sarung ular milik Nome, tikus pun mengetahuinya. Tikus itu segera menuju ke
                  tempat sarung ular itu disimpan oleh si pencuri.

                       “Sarung ular ini bukan milik si pencuri. Ia telah mengambil benda yang
                  menjadi  hak  milik  orang  lain.  Mulai  sekarang  aku  akan  menjaga  tong  ini
                  beserta isi yang berada di dalamnya. Aku akan menunggu sampai ada yang
                  datang untuk mengambil kembali sarung ular ini. Kemudian sarung ini akan
                  kembali kepada si pemiliknya,” janji tikus.

                       Sementara  itu,  orang  yang  mencuri  sarung  ular  sudah  tiba  kembali  di
                  kampungnya. Keesokan harinya, ia kembali melakukan kegiatannya sehari-
                  hari. Ia berjualan berbagai buah-buahan dan berbagai jenis camilan di pasar.

                  Hari itu cukup banyak pembeli yang berdatangan ke kedai-kedai yang menjual
                  berbagai keperluan masyarakat.








                                                           27
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41