Page 42 - Cerita Nome
P. 42
Nome pulang ke rumahnya sambil bernyanyi gembira. Teman-temannya
yang berpapasan dengannya di jalan yang menuju rumahnya keheranan
melihat perilaku Nome.
“Kau tampak begitu gembira, Nome. Apa yang terjadi dengan dirimu?”
tanya salah satu teman Nome.
“Hari ini aku mendapatkan pekerjaan dan aku mendapatkan upah atas
pekerjaanku itu. Setelah sekian lama aku berusaha mendapatkan pekerjaan,
berjalan mencari pekerjaan ke sana kemari. Akhirnya hari ini aku mendapat
kesempatan untuk bekerja. Oleh karena itu, aku sangat senang karena aku
dapat menghasilkan uang dari hasil bekerja,” kata Nome.
“Lalu, uang yang kaudapatkan itu akan kaugunakan untuk apa?” tanya
teman Nome yang lain.
“Aku akan menikah. Jadi, aku harus memiliki penghasilan untuk menghidupi
istriku,” jawab Nome.
“Kau akan menikah dengan siapa?” tanya teman-teman Nome.
“Aku akan menikah dengan putri raja,” sahut Nome yang disambut gelak
tawa teman-temannya.
“Ada-ada saja yang kaukatakan, Nome. Kau hendak menikah dengan
putri raja? Apa kau tidak mengetahui siapa dirimu, Nome?” kata teman-
teman Nome.
“Kalian lihat saja nanti, hidupku akan berubah. Sekarang aku harus
pulang ke rumah. Aku ingin beristirahat setelah bekerja seharian,” kata Nome
sebelum meninggalkan teman-temannya.
Setelah sampai di rumah, Nome segera menemui ibunya. Nome
menyerahkan upah yang didapatkannya tadi kepada ibunya. Walaupun upah
itu sangat sedikit, ibu Nome tetap menerimanya dengan gembira.
“Sekarang ibu percaya kan bahwa aku dapat bekerja dan menghasilkan
uang,” kata Nome pada ibunya.
“Ya ibu percaya padamu, Nome. Kau sudah dapat bekerja meskipun
penghasilan yang kaudapatkan masih sangat sedikit. Mudah-mudahan pada
waktu yang lain, kau akan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang
lebih banyak,” kata ibu Nome.
“Setelah aku membuktikan bahwa aku juga dapat bekerja dan
menghasilkan uang, maukah ibu meminang putri raja untukku?” kata Nome
kembali mengajukan permintaannya.
33