Page 44 - Cerita Nome
P. 44
5
IBU NOME MENEMUI PUTRI RAJA
Pagi-pagi sekali ibu Nome sudah bangun. Meskipun sebenarnya ibu Nome
enggan untuk menemui putri raja, ia tetap berusaha memenuhi permintaan
anak yang sangat disayanginya itu. Ia membuka lemari pakaiannya dan
mencari pakaiannya yang paling bagus. Pakaian itu akan dikenakannya untuk
pergi ke istana.
Ibu Nome mengeluarkan beberapa pakaian dari dalam lemari. Beberapa
pakaian sudah tampak begitu usang. Selain pakaian itu sudah usang, pakaian
itu juga sudah ditambal di beberapa bagiannya. Ibu Nome kembali mencari
sebuah pakaian yang lebih pantas dikenakannya untuk bertemu dengan putri
raja. Kemudian, ibu Nome menemukan sebuah baju kurung berwarna hijau
dan satu selendang yang berwarna putih.
“Pakaian ini pakaian yang paling bagus yang aku miliki. Semoga putri raja
berkenan menerima kehadiranku dengan menggunakan pakaian ini,” harap
ibu Nome.
“Sekarang aku sudah siap untuk berangkat ke istana,” gumam ibu Nome.
Nome pun sudah bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Hari ini ia akan
bekerja memetik kopi di kebun seorang petani.
“Apakah aku perlu mengantarkan ibu ke istana?” tanya Nome.
“Tidak usah, Nome. Ibu dapat pergi sendiri,” kata ibu Nome.
Ibu Nome segera berangkat ke istana untuk menemui raja. Kedatangannya
disambut dengan baik oleh raja. Ibu Nome menyampaikan maksud
kedatangannya kepada raja. Setelah mendengar penjelasan dari ibu Nome,
raja menyuruh ibu Nome untuk menjumpai putrinya.
“Putriku semuanya berjumlah tujuh orang. Hari ini kau dapat menemui
putri yang pertama. Bicaralah padanya dan sampaikanlah keinginan putramu
itu pada putriku yang pertama,” kata raja.
Seorang pengawal mengantarkan ibu Nome untuk menemui putri pertama
raja yang menunggu kedatangan ibu Nome di ruang belakang istana. Seorang
putri cantik berpakaian bagus menyambut kedatangannya.
35