Page 47 - Cerita Nome
P. 47

dan berkarung-karung buah kesemek akan tersedia. Sekarang langsung saja

                  katakan  maksud  kedatangan  Bibi untuk  menjumpaiku,”  kata  putri  kedua
                  meskipun  ia sudah  mengetahui  maksud  kedatangan  ibu  Nome  dari  putri
                  pertama.
                       “Bibi ingin memintamu untuk menjadi istri anak bibi,” kata ibu Nome.
                       “Bibi,  jawabanku  sama  seperti  jawaban  putri  pertama,  aku  tidak  mau

                  menjadi istri anak Bibi. Aku yakin putri-putri yang lain juga akan memberikan
                  jawaban yang sama. Jadi, lebih baik bibi pulang saja. Kemudian, Bibi tidak
                  perlu kembali lagi ke istana untuk menanyakan hal yang sama kepada putri-

                  putri yang lain,” kata putri kedua.
                       “Bibi menerima keputusanmu Putri, bibi permisi pulang,” kata ibu Nome
                  berpamitan.
                       “Bibi pulanglah dan sampaikan yang aku katakan kepada Nome. Semoga
                  dia dapat mengerti,” kata putri kedua.

                         Sesampainya di rumah, ibu Nome menyampaikan yang dikatakan putri
                  kedua kepada Nome. Kemarin ibu Nome juga sudah menyampaikan jawaban
                  putri pertama. Akan tetapi, Nome tetap menyuruhnya untuk menemui putri-

                  putri yang lain.
                       “Ibu belum menemui semua putri raja. Masih ada lima orang putri lagi.
                  Temuilah mereka, Ibu,” kata Nome.
                       Keesokan harinya ibu Nome kembali lagi ke istana. Kali ini ia menemui
                  putri  ketiga.    Jawaban  yang  ia  dapatkan  dari  putri  ketiga  sama  seperti

                  jawaban putri-putri sebelumnya. Begitu seterusnya yang terjadi pada hari-
                  hari  berikutnya  ketika  ia  menemui  putri  keempat,  putri  kelima,  dan  putri
                  keenam. Jawaban yang mereka berikan tidak berbeda jauh isinya.

                       “Ibu  sudah  menemui  enam  orang  putri  dan  tidak  ada  seorang  pun  di
                  antara  mereka  yang  mau  untuk  menjadi  istrimu,  Nome,” kata  ibu  Nome
                  setelah selesai menemui putri keenam.
                       “Ibu, masih ada satu orang putri lagi, yaitu putri ketujuh. Coba ibu temui
                  dia,” pinta Nome pada ibunya.

                       “Ini untuk terakhir kalinya ibu menemui putri raja apabila putri ketujuh
                  juga memberikan jawaban yang sama,” kata ibu Nome.
                       Ibu Nome menyiapkan segelas air tebu yang akan dibawanya untuk putri

                  ketujuh.  Air tebu  itu  dimasukkannya  ke dalam  ruas  bambu.  Setelah  itu, ia
                  bergegas pergi ke istana.








                                                           38
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52