Page 53 - Cerita Nome
P. 53

Setelah kedua tikus itu makan, mereka menuju ke gua tempat sarung ular

                  milik Nome disembunyikan oleh pencuri. Salah seekor tikus menunjukkan tong
                  tempat sarung ular itu disimpan. Kucing dan anjing segera mengambil tong
                  itu. Mereka mengguling-gulingkan tong itu agar tong itu terbuka. Akan tetapi,
                  tong itu tetap tidak terbuka.
                       “Bukan begitu cara membuka tong. Aku akan membantu kalian membuka

                  tong ini,” kata tikus.
                       Seekor tikus membantu melubangi tong itu hingga sarung ular milik Nome
                  dapat ditarik keluar dari tong. Kucing dan anjing mengambil sarung ular itu.

                       “Terima  kasih tikus,  kau  telah  membantu  kami  mendapatkan  kembali
                  sarung ular ini,” ucap kucing dan anjing.
                       “Ya, sama-sama. Malam ini, kalian beristirahat saja lebih dulu di pulau
                  ini. Besok ketika hari terang baru kalian kembali pulang,” kata tikus.
                       Malam itu kucing dan anjing tidur dengan nyenyak di pulau itu. Ketika

                  kokok ayam hutan yang ada di pulau itu terdengar barulah mereka bangun
                  dan bersiap-siap untuk kembali pulang ke kampung. Sebelum pulang, kucing
                  dan anjing berterima kasih pada semua hewan yang sudah membantu mereka

                  untuk menemukan kembali sarung ular milik Nome.
                       “Sampai  jumpa  teman-teman,”  kata  kucing  dan  anjing  menyampaikan
                  salam perpisahan pada teman-teman mereka yang berada di pulau itu.
                       Kucing  dan  anjing  kembali  melanjutkan  perjalananan  mereka  untuk
                  pulang. Mereka mengayuh perahu dengan bersemangat. Ketika tengah hari,

                  kucing dan anjing berhenti mendayung perahu. Mereka akan menikmati sisa
                  bekal makanan mereka. Ternyata bekal makanan yang mereka bawa hanya
                  tinggal sedikit.

                       “Aku belum kenyang,” kata anjing pada kucing.
                       “Makanan yang kauhabiskan sudah begitu banyak,” kata kucing.
                       “Kaulihat saja tubuhku ini, kucing. Tubuhku ini jauh lebih besar daripada
                  tubuhmu. Jadi, aku memerlukan makanan yang lebih banyak daripada dirimu,”
                  kata anjing.

                       “Kau harus menahan rasa lapar yang kaurasakan. Sebentar lagi kita akan
                  sampai di rumah. Sesampainya di rumah, kita dapat meminta makan pada
                  Nome atau pada ibunya,” kata kucing.

                       “Perutku terasa perih. Aku sudah tidak  kuat  lagi  menahan rasa lapar.
                  Bolehkan aku menggigit sedikit saja bagian perahu ini. Bukankah perahu ini
                  berasal dari kerak nasi?” kata anjing.






                                                           44
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58