Page 57 - Cerita Nome
P. 57

“Ini hal yang aku suka darimu, Nome. Kau selalu optimistis dan selalu

                  berusaha melakukan kebaikan-kebaikan dalam hidupmu,” kata  putri ketujuh.
                       “Kau juga orang yang baik dan rajin,” kata Nome.
                       “Ibu  bahagia  memiliki anak-anak  yang  baik seperti  kalian.  Semoga
                  keluarga kita selalu dilimpahi keberkahan oleh Tuhan.”
                       “Kami juga bahagia memiliki ibu yang baik seperti ibu,” kata putri ketujuh

                  yang disambut oleh senyuman Nome.
                       Ibu  Nome  terdiam  sejenak.  Nome  dan  putri  ketujuh  memperhatikan
                  ibu Nome. Mereka heran karena tiba-tiba saja ibu Nome diam seperti ada

                  sesuatu  yang hendak  dikatakannya,  tetapi  ibu  Nome  tampak  ragu  untuk
                  mengatakannya.
                       “Ada apa ibu? Apakah ada sesuatu yang hendak ibu sampaikan kepada
                  kami?” tanya Nome.
                       “Nome,  kau  dan  istrimu  sama-sama  bekerja.  Ibu  juga  ingin  memiliki

                  usaha sendiri. Ibu bosan jika hanya berdiam diri saja tanpa melakukan suatu
                  pekerjaan,” kata ibu Nome.
                       “Ibu  tidak  perlu  bekerja  lagi.  Semua  keperluan  ibu  bukankah  sudah

                  terpenuhi semuanya?” kata Nome.
                       “Nome, semua keperluan sekarang begitu mudah kita dapatkan. Sungguh
                  berbeda  keadaannya  ketika  kita  masih  berada  dalam  kemiskinan.  Namun,
                  ibu tetap ingin bekerja. Sejak dulu ibu sudah terbiasa melakukan berbagai
                  pekerjaan. Melakukan sesuatu pekerjaan akan menyenangkan bagi ibu,” kata

                  ibu Nome.
                       “Ibu, Ibu dapat melakukan berbagai kegiatan tanpa Ibu harus bekerja.
                  Ibu dapat bepergian ke berbagai tempat di negeri ini. Ibu juga dapat pergi ke

                  tempat yang lainnya, ke mana pun yang Ibu suka,” kata putri ketujuh.
                       “Selain melakukan hal-hal tersebut, Ibu juga ingin mempunyai kesibukan
                  yang lain,” kata ibu Nome.
                       “Apa yang ingin Ibu lakukan?” tanya Nome.
                       “Ibu ingin membuka kedai makanan,” kata ibu Nome.

                       Nome  tersenyum  mendengar  keinginan  yang  disampaikan  oleh  ibunya.
                  Sejak dulu ia mengetahui bahwa ibunya suka memasak dan semua masakan
                  yang dimasak oleh ibu Nome selalu enak rasanya. Ibunya pandai mengolah

                  semua  bahan  makanan  yang  tersedia  di  sekitar  halaman  rumah  mereka
                  menjadi  berbagai  masakan  yang  enak  meskipun  bahan-bahannya  sangat
                  sederhana.






                                                           48
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62