Page 12 - Cerita Ana Halo
P. 12

tanam di lahan kering dengan keadaan ekonomi

            mereka  yang  pas-pasan.  Dengan  perhitungan

            musim       yang      masih      menggunakan          sistem

            tradisional  serta  mengharapkan  kebaikan  alam,

            yaitu  musim  hujan  yang  kadang  tidak  tepat

            perhitungannya, hasil ladang dari tahun ke tahun

            tidak  pernah  berubah.  Sering  kali  kemungkinan

            terburuknya adalah gagal panen. Dengan begitu,

            hasil  pertanian  masyarakat  hanya  cukup  untuk

            memenuhi  kebutuhan  diri  sendiri  atau  keluarga

            mereka masing-masing.

                 Meskipun demikian, mereka  masih  bisa

            berbagi      dengan       sesekali     memberi       makan

            kepada  kedua  anak  yatim,  yakni  Moi dan  Peba.

            Kerukunan  dan  saling  berbagi  masih  terjaga

            dengan baik antarsesama penduduk kampung itu.

            Meskipun  kehiudupan  mereka  berkekurangan,

            namun mereka tetap berusaha memberikan hasil

            jerih  payahnya  kepada  Moi  dan  Peba.  Mereka





                                          5
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17