Page 23 - Cerita Ana Halo
P. 23
dan berbuah lebat?” tanya Moi terheran-heran
kepada adiknya.
Peba tidak bisa menjawab. Ia hanya menggeleng
sambil memandang kesal bercampur sedih ke
arah pohon mangga itu. Ia tak dapat menutupi
kesedihannya. Moi juga tidak habis pikir, tangan
jahil siapa yang tega menghabiskan persediaan
makanan mereka. Dalam kebingungannya, ia juga
tidak mampu menebak siapa kira-kira yang telah
mencuri buah mangga yang banyak itu.
Ketika mereka mendekat dan melihat ke
rerimbunan daun mangga, tampak seekor kera
yang sangat besar sedang duduk di antara dahan
mangga sambil makan buah mangga.
Moi berkata, “Aduh, Adik Peba. Ternyata,
bukan orang dari kampung yang memetik mangga
kita. Rupanya kera itulah yang mencuri dan
menghabiskan buah mangga di kebun kita ini.”
16
16