Page 32 - Cerita Ana Halo
P. 32
secara bergantian mencari buah-buahan serta
umbi-umbian yang bisa dimakan di hutan sekitar
kebun mereka. Buah apa pun yang bisa dimakan
dan walaupun sedikit, mereka bagi secara
merata. Meski kadang-kadang Moi berusaha
memberikan yang lebih banyak untuk adiknya,
Peba. Namun, Peba tidak mau dimanja. Dalam
usianya yang masih kecil, Peba juga sudah
mengerti dan merasakan kasih sayang yang tulus
dari kakaknya. Dia pun ingin memberikan kasih
sayang yang tulus kepada Moi. Keduanya tidak
pernah bertengkar. Mereka saling menyayangi.
Parang peninggalan orang tua yang mereka
pakai untuk berkebun, mereka temukan di gudang
dekat gua. Parang itulah yang membuat pekerjaan
mereka menjadi lebih mudah dan cepat. Selama
beberapa hari, mereka membiarkan rumput-
rumput itu layu dan kering oleh sinar matahari.
25