Page 38 - Cerita Ana Halo
P. 38

kedua kakak beradik itu setiap hari, keadaan Moi

            dan Peba yang sudah yatim piatu karena ditinggal

            mati  kedua  orang  tuanya  itu  membuat  mereka

            seakan kehilangan anak kandung mereka sendiri.

                 Tak  seorang  pun  di  kampung  mereka  yang

            tahu  bahwa  sebenarnya  kedua  anak  itu  sedang

            mengolah dan tinggal di kebun peninggalan orang

            tua mereka.


                                    **********

                 Dua  hari  setelah  itu, mendung  menyelimuti

            kawasan hutan dan sekitar daerah itu. Halilintar

            saling  bersahut-sahutan  di langit.  Tidak  lama

            kemudian,  hujan  turun  dengan  derasnya.

            Ini  pertanda  musim  hujan  telah  tiba.  Inilah

            hujan  perdana  tahun ini.  Moi dan  Peba  sangat

            kegirangan  menyambutnya.  Tanpa  lama-lama

            menunggu, Peba langsung membuka pakaiannya

            untuk mandi hujan.

                 “Ayo, Kak, kita mandi air hujan,” ajak Peba.




                                         31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43