Page 51 - Cerita Ana Halo
P. 51
dibuat dekat gua karena cukup aman dari hujan.
Mereka bergotong royong satu sama lain dan
bekerja dengan ikhlas tanpa meminta bayaran.
Hasil panennya sangat berlimpah. Moi dan Peba
membagi-bagikan hasil panennya kepada orang-
orang sekampung.
Setelah panen selesai, kepala kampung
memanggil Moi dan Peba dan berbicara lebih
mendalam dengan mereka.
“Moi dan Peba, saya mengerti kalian
sangat kehilangan kedua orang tua kalian.
Kehidupan kalian berdua di kampung pun sangat
memprihatinkan. Namun, kalian harus tahu bahwa
semua orang di kampung sangat menyayangi Moi
dan Peba. Kami malah sudah menganggap kalian
seperti anak kandung kami sendiri. Buktinya, hari
ini kami semua ada di sini untuk membantu kalian.
Mungkin selama ini kami tidak bisa membantu
memberikan makan, namun kalian juga tahu
44
44