Page 52 - Cerita Ana Halo
P. 52

kehidupan  warga  kampung,  serba  kekurangan.

            Mohon  jangan  pergi  tanpa  memberi  tahu  lagi.

            Saya bersyukur kalian pergi dari kampung selama

            ini untuk sesuatu yang membuat saya dan seluruh

            warga  bangga,” urai  kepala  kampung  panjang

            lebar.

                 Moi  dan  Peba  hanya  menunduk  mendengar

            ceramah  dari  kepala  kampung.  Keduanya  juga

            merasa  bersalah  tidak  memberi  tahu  siapa  pun

            ketika dulu pergi dari kampung.

                 “Satu permintaan saya yang terakhir, tolong

            kembali dan tinggallah di kampung. Kebun hanya

            sebagai  tempat  kita  mencari  makan,  sedangkan

            rumah  tempat  tinggal  kita  itu  di  Kampung

            Wolowio,” pinta kepala kampung kepada Moi dan

            Peba.

                 “Iya,  Pak. Setelah  panen  selesai,  kami

            berdua  akan  kembali  ke kampung.  Kami  juga

            mohon  maaf  bila  selama  ini  telah  merepotkan





                                         45
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57