Page 19 - Cerita Asal-Usul Nama Kampung Uka-Uka
P. 19

menginjak duri landak laut itu,” sambil menunjuk
            landak laut yang telah dilemparnya tadi.

                Pemuda itu memperhatikan landak laut itu.

            Kemudian ia meminta izin untuk melihat luka

            di  kaki  Diyang.  “Maaf,  bolehkah  saya  melihat

            lukanya?” tanyanya kepada Diyang. Dengan
            sedikit ragu, Diyang mengangguk pelan. Pemuda

            itu lalu memeriksa lukanya sesaat.

                “Syukurlah itu bukan landak laut yang
            beracun.  Memang  terasa  nyeri,  tetapi  tidak

            apa-apa.  Ini,  kebetulan  saya  membawa  obat.

            Tolong balurkan di kakinya,” pinta pemuda itu

            kepada  salah  seorang  sahabat  Diyang  sambil

            menyodorkan  sebotol  ramuan  obat  miliknya.
            Setelah itu, ia pun berlalu.

                Sahabat Diyang segera mengobati luka di

            kaki Diyang. Berangsur rasa nyeri itu pun mulai
            hilang. Si Diyang dan sahabat-sahabatnya

            sangat lega. Akan tetapi, mereka tidak sempat

            mengucapkan  terima  kasih  kepada  pemuda

            yang  telah  menolong  tadi.  Dalam  hati  Diyang






            10
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24