Page 37 - Cerita Asal-Usul Nama Kampung Uka-Uka
P. 37

Mundul berhasil mendahului kepala perompak.
            Ia berlari dengan cepat, tetapi terlihat seakan

            berlari biasa saja. Di sisi lain, kapten perompak

            berlari dengan susah payah, napasnya tersengal

            dan terpaksa mengaku kalah. Namun, ia tetap

            menantang Ning Mundul adu kekuatan.
                “Orang kampung, kau memang menang kali

            ini. Namun, tidak berarti aku kalah. Aku pasti

            bisa mengalahkanmu! Ayo, kau mau bertanding
            apa lagi?” ujar Kapten Perompak.

                Kemudian  Ning  Mundul  kembali  mengajak

            kepala perompak untuk bertanding adu panco

            atau bapanca.  Bapanca  adalah adu kekuatan

            tangan  dengan  cara  menggenggam  lalu
            meremas tangan lawan dengan sekuat tenaga

            sehingga salah seorang pemain menyerah.

                “Pertandingan          selanjutnya,        bagaimana
            kalau kita bapanca?” tanya Ning Mundul.

                “Bapanca? Ah, itu mudah saja. Ayo, cepat

            kita  adu  kekuatan!”  kata  Kapten  Perompak

            sembari menepuk-nepuk lengan kanannya.






            28
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42