Page 46 - Cerita Asal-Usul Nama Kampung Uka-Uka
P. 46

Semua  orang  terdiam  seketika  mendengar
            ucapan Ning Mundul. Mereka keheranan

            dengan maksud perkataan Ning Mundul. Ning

            Mundul  mempersilakan  kapten  perompak

            memeriksa  tamiang  tersebut.  Lalu,  kapten

            perompak  berjalan  mendekati  tamiang  yang
            telah ditebas Ning Mundul. Hatinya menjadi

            ciut, perasaannya yang sempat girang tiba-

            tiba berubah menjadi kekhawatiran. Dengan
            perlahan ia mendorong ikatan tamiang dengan

            ujung jari telunjuknya dan benar  tamiang itu

            pun langsung roboh dan terpotong menjadi dua

            bagian.

                Kepala perompak sangat terkejut melihat hal
            tersebut. Matanya terbelalak. Namun, mulutnya

            tidak mampu berkata apa-apa. Sebentar saja,

            ia menyadari semua kekalahannya. Ia pun
            mengakui kesaktian yang dimiliki Ning Mundul.

            Ia telah salah meremehkan Ning Mundul yang

            berpenampilan  sederhana,  bersikap  tenang,

            dan rendah hati.






                                                                       37
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51