Page 48 - Cerita Asal-Usul Nama Kampung Uka-Uka
P. 48

“Ning  Mundul  ...!”  seru  kapten  perompak.
            “Tidak. Datu Ning Mundul. Sudah seharusnya

            aku  memanggilmu  demikian  dan  mengakui

            kekalahanku kepadamu,” katanya lagi. Kapten

            perompak melanjutkan ucapannya.

                “Sebagai  seorang  kapten,  aku  meminta
            maaf       atas      kelancanganku           yang      telah

            mencoba mengambil  istrimu   bahkan berani

            menantangmu.  Kini  aku  sadar  kesalahan  dan
            kelemahanku. Kau orang yang luar biasa, Datu,”

            ujar kapten perompak.

                “Syukurlah  kalau  kau  mau  menyadari

            kekeliruanmu, Kapten. Tidak ada yang patut

            kita sombongkan sekalipun kita memiliki
            ilmu atau  kelebihan lainnya.  Namun, kau pun

            sungguh orang yang kuat. Kebetulan saja aku

            bisa mengalahkanmu kali ini,” kata Ning Mundul
            merendah.

                Kepala  perompak  kemudian  menjadikan

            Ning Mundul sebagai saudara angkatnya. Ning

            Mundul  menerima  persaudaraan  itu  dengan






                                                                       39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53