Page 13 - Cerita Nyai Balau
P. 13

“Nyai, air mandi sudah siap.” Seorang gadis kecil
            masuk ke dalam kamarnya. Gadis yang dipanggil Nyai

            itu terkesiap, tersadar dari lamunannya.

                “Hm, baiklah. Aku akan segera mandi,” jawab

            Nyai Balau dengan enggan. Sebenarnya ia masih ingin
            menikmati  pemandangan  sore  dari  jendelanya  yang

            indah itu, yang dengannya ia dapat mencium semerbak

            harum  bunga  tilam.  Nyai  Balau  bangkit.  Rambutnya

            dibiarkan  lepas  terurai.  Sungguh  indah  rambutnya,
            tebal, hitam, dan berkilau. Karena keindahan rambutnya

            itulah,  ia  diberi  nama  Nyai  Balau,  yang  artinya  putri

            berambut indah.

                Nyai Balau mandi dan gadis kecil itu melayaninya
            dengan patuh. Dengan mata yang polos, gadis kecil itu

            mengagumi tuannya yang cantik. “Sungguh beruntung

            Nyai  Balau,  orang  tuanya  kaya  dan  berpengaruh,”

            pikirnya. Nyai Balau tidak pernah bekerja keras seperti
            dirinya. Segala keperluannya telah dilayani. Air mandi

            disiapkan, makanan disediakan, dan baju-bajunya

            dicucikan. Alangkah enaknya menjadi putri seperti itu.









     4
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18