Page 26 - Cerita Nyai Balau
P. 26

matang.  “Tidak  lama  lagi  saya  dan  ibu  akan  panen!”
            kata Supak.

                Menjelang  sore  hari  Supak  pulang  ke  rumah.  Ia

            segera mandi, kemudian makan bersama ibunya.

                “Seharian  penuh  kau  bekerja,  Nak!  Sampai  tidak
            ada waktumu untuk istirahat,” kata ibunya.

                “Tidak apa-apa, Bu. Lagi pula, saya senang

            memelihara kebun kita. Sebentar lagi kita panen buah

            semangka,” kata Supak kepada ibunya. Setelah makan,
            mereka melakukan pekerjaannya masing-masing. Sang

            Ibu menganyam tikar, sedangkan Supak membuat

            gagang parang.

                “O,  ya.  Besok  pagi  Ibu  juga  akan ke  ladang  kita.
            Sudah beberapa hari ini Ibu tidak ke sana,” kata sang

            Ibu.

                “Baiklah, Bu. Saya tidur ya, Bu. Besok kita bersama-

            sama  ke  sana.  Selamat  malam,”  kata  Supak.  Supak
            tidur nyenyak dan  mendengkur karena lelah bekerja

            seharian.

                Ibunya  hanya  diam  melihat  sang  anak.  “Kasihan

            kau,  Nak. Hanya  engkaulah tumpuan  harapan Ibu,”






                                                                               17
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31