Page 29 - Cerita Nyai Balau
P. 29

tangan kirinya meninju muka patung itu dan tangan
            itu pun menempel  kuat. Buk! Tendangan kaki kanan

            kancil itu mengenai tubuh patung karet dan menempel,

            lengket. Selanjutnya, kaki kirinya juga melekat kuat di

            tubuh patung karet.
                Karena merasa tidak mampu melepaskan diri, kancil

            itu memanggil kawan-kawannya. “Hoi, Kawan-Kawan!

            Tolong  aku!  Patung  ini  berani  menangkapku!”  kata

            kancil itu kepada kawan-kawannya.
                “Wah! Keterlaluan sekali! Ayo, kita pukuli beramai-

            ramai patung itu supaya dia kapok!” seru kancil yang

            besar.

                Kawanan  kancil  itu  kemudian  mengeroyok  patung
            getah. Bak! Bik! Buk! Bak! Bik! Buk! Tendangan dan

            tinju kawanan kancil mengenai tubuh patung getah,

            tetapi tangan dan kaki mereka pun ikut melekat di

            tubuh patung getah. Mereka sibuk menyelamatkan diri,
            tetapi tidak mampu melepaskan diri dari patung itu.

            Hingga pagi menjelang, kawanan kancil tetap menempel

            di tubuh patung getah, jebakan Supak. Selamatlah









    20
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34