Page 34 - Cerita Nyai Balau
P. 34

“Kalau  kuceritakan,  paling-paling  Kakak  akan
            membuat bencana karena sering ceroboh!” kata Supak.

                “Ayolah,  Dik.  Ceritakanlah.  Aku  masih  tidak

            mengerti maksudmu itu,” kata Gantang.

                Pembicaraan       mereka     terhenti     ketika    Linge
            memanggil  mereka.  “Supak,  Gantang,  segera  masuk

            rumah! Kita makan bersama,” seru ibunya dari dalam

            rumah.

                “Nanti kita lanjutkan. Sekarang kita makan dulu,
            ayo!” kata Supak mengajak Gantang.

                Di dapur sudah terhidang berbagai jenis masakan.

            Mereka bertiga pun makan. Sambil makan, mulut

            Gantang tak henti-hentinya bertanya dari mana daging
            kancil itu diperoleh. Beberapa kali makanan tersembur

            dari mulutnya.

                “Sudahlah, nanti aku ceritakan. Tak baik makan

            sambil berbicara!” kata Supak mengingatkan.
                Gantang pun diam, mencoba menahan rasa

            keingintahuannya tentang cara Supak mendapatkan

            binatang itu.

                Selesai makan, Gantang menagih janji Supak.






                                                                               25
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39