Page 45 - Cerita Nyai Balau
P. 45

Supak lalu berkata, “Kau hanya memikirkan perutmu
            saja, tidakkah terpikir olehmu bahwa mencari sesuatu

            yang tidak kita ketahui ke mana perginya dan di mana

            tempatnya adalah sesuatu hal yang tidak mungkin kita

            lakukan. Apakah kau menyadari bahwa jika kita tidak
            berhasil melaksanakan tugas itu, nyawa kita berdua

            akan melayang. Kalau kita berdua mati, bagaimana

            nasib ibu?”

                Tidak terasa keduanya telah sampai di rumah.
            Linge menanyakan penyebab Supak menangis. “Apakah

            gerangan yang telah terjadi, Supak, Gantang? Apakah

            kalian berdua berkelahi? Apakah Supak sakit?” Deretan

            pertanyaan itu mengalir dengan derasnya.
                Supak menjawab, “Tidak, Bu. Kami tidak berkelahi

            dan  saya  tidak  sakit.”  Supak  kemudian  menceritakan

            peristiwa yang mereka alami dari awal sampai akhir.

            Setelah  mendengar  cerita  itu,  Linge  juga  sedih  dan
            menangis.

                Sambil menangis, Linge berkata, “Berangkat

            sajalah, Anakku. Ini adalah bentuk  pengabdianmu

            kepada Raja Anua yang bijak itu. Sebagai rakyat kita






    36
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50