Page 47 - Cerita Nyai Balau
P. 47
Pada suatu hari, pada saat matahari sudah
tergelincir, keduanya tiba di tepi sebuah danau yang
sangat luas. Di tengah-tengah danau itu tampak samar-
samar sebuah pulau kecil. Air yang bergelombang
menyulitkan mereka untuk menyeberangi danau
tersebut. Gantang menangis tersedu-sedu karena takut.
Ia benar-benar tidak mempunyai keberanian untuk
menyeberangi danau itu tanpa perahu. Sementara itu,
Supak diam dan berpikir. Kemudian, ia berlutut di tepi
danau. Sejurus kemudian diselentiknya air danau itu
tiga kali sambil mulutnya komat-kamit, seakan-akan ia
mengucapkan sesuatu.
Tidak lama kemudian, kelihatan air di danau
bergulung-gulung ke tepi lalu muncullah kepala seekor
naga di tepi danau tempat Supak dan Gantang berdiri.
Karena melihat kemunculan seekor naga yang besar itu,
Gantang makin ketakutan. Sebaliknya, Supak kelihatan
tenang saja memandang kepala naga yang muncul dari
danau tersebut. Sama sekali tidak ada roman ketakutan
di wajahnya.
38