Page 10 - Cerita Nyai Undang
P. 10

tingang (enggang), dan bahkan orang utan, yang

                 mirip dengan manusia itu, dapat hidup dengan

                 sejahtera di sini.
                      Lihatlah, buaya-buaya gambut yang sedang
                 asyik bermain di rawa itu, ular, dan hewan melata

                 lainnya pun menambah semarak Pulau Kupang.

                 Harmoni hutan dan sungai yang mengitari Pulau
                 Kupang memengaruhi masyarakatnya untuk hidup
                 dengan selaras. Rumah panggung—betang—yang

                 menjadi salah satu simbol masyarakat Pulau

                 Kupang juga menawarkan kerinduan bagi siapa
                 saja yang meninggalkannya.
                      Masyarakat Pulau Kupang dikenal sebagai

                 masyarakat Dayak Kapuas. Mereka hidup aman

                 dan tenteram. Kesederhanaan dalam setiap gerak
                 kehidupan menjadi daya tarik mereka. Mereka
                 menjalani kehidupan yang mengalir, seperti

                 air, dan benar-benar apa adanya. Sedikit pun

                 tidak ada yang dipaksakan di sini. Setiap orang
                 membawakan perannya masing-masing dan tidak






                                          2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15