Page 43 - Cerita Nyai Undang
P. 43

saat akan ada masanya untuk membalas dendam.

                 Kemudian, di antara mereka ada yang kembali ke
                 negeri asalnya dengan membawa berita kekalahan

                 dan duka nestapa kehilangan rajanya, ada juga
                 yang menetap di Pulau Kupang.

                      Lambat laun keadaan Pulau Kupang mulai
                 pulih dan kembali seperti sedia kala. Perlahan

                 rakyat pun menikmati kembali suasana tenteram
                 dan damai di Pulau Kupang, tiada lagi kegelisahan,

                 tiada lagi kekhawatiran, dan tiada lagi ketakutan.
                      “Tidak ada yang abadi. Harta benda, tahta

                 kekuasaan, dan apa pun di dunia ini, semuanya,
                 akan sirna, bahkan nyawa pun pasti akan kembali

                 kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan saja yang
                 abadi. Tuhan saja yang sempurna,” ujar Mantir,

                 kepala adat di Pulau Kupang yang berusaha
                 menenangkan rakyat Pulau Kupang yang beberapa

                 saat yang lalu dilanda kegelisahan.
                      “Benar  apa  yang  dikatakan  Mantir  tadi,

                 rakyatku yang kucintai, tidak ada yang mampu






                                          35
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48