Page 48 - Cerita Nyai Undang
P. 48
ingin berjumpa denganku, dia ingin melihat
kegagahanku, dan dia ingin segera menjadi
permaisuriku, bukan begitu? Hahaha....” Tawanya
lebar hingga terlihat gigi-giginya menyeringai,
menandakan kepercayaan dirinya yang setinggi
langit.
“Jadi, aku harus datang sendiri menemui Ratu
Pulau Kupang? Kalau lamaranku ditolak, pasti
aku tidak perlu datang, ‘kan?Syalala...syalala...,
lamaranku pasti diterima, tidak mungkin ditolak,
syalala...syalala.” Sambil bersenandung seperti
itu tampak sekali kepongahan Raja Nyaliwan.
“Panglima, siapkan prajurit untuk
mengawalku ke istana Nyai Undang!” titah Raja
Nyaliwan yang tengah bersuka cita.
“Panglima, siapkan pula barang bawaan yang
banyak dan maskawin untuk calon pengantinku!”
titah Raja Nyaliwan kepada panglimanya.
“Panglima, siapkan apalagi, terserah kamu
sajalah, pokoknya semua siapkan dengan baik
40