Page 58 - Cerita Nyai Undang
P. 58

kemarahan yang membuat suasana panas dan

                 membara. Karena tidak rela akan nasib buruk
                 yang menimpa rajanya, kedua kerajaan itu

                 memendam dendam. Mereka tidak mengerti,
                 mengapa rajanya tidak berkutik dan menyerah

                 kalah di hadapan seorang perempuan?
                      “Berita  yang  sangat  menyakitkan  hati

                 itu sampai juga ke telingaku. Bagaimana bisa
                 junjunganku  sampai  tak  berdaya  di  tangan

                 seorang ratu muda belia, Nyai Undang, Prajurit?”
                 tanya seorang ibu kepada prajurit Raja Sawang.

                      “Hah,     aku    hampir     tidak     percaya
                 mendengarnya, bagaimana mungkin Raja Laut

                 dikalahkan  oleh  seorang  perempuan?  Lalu,
                 seperti apa kehebatan perempuan itu? Coba kamu

                 ceritakan, Prajurit!” timpal seorang kakek yang
                 terlihat begitu emosi.

                      “Raja kami, Raja Nyaliwan yang teramat
                 perkasa, rasanya tidak mungkin dikalahkan, tidak

                 mungkin, tidak mungkin. Ya Tuhan, aku pun tak








                                          50
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63