Page 10 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 10

“Menurutku, rakyat keraton harus menyadari bahwa
            tampuk kekuasaan bukanlah benda abadi. Kekuasaan

            akan  berawal  dan  berakhir.  Aku  tidak  akan  selamanya
            memimpin keraton ini. Akan ada masa ketika aku harus

            berakhir. Kupikir … saat harus berakhir itu datang dengan
            lebih cepat. Sekarang saat terbaik untuk mengakhiri

            kekuasaanku di sini.”
                 Patih  berkata,  “Yang  Mulia,  menurut  hamba,

            kesedihan  Yang  Mulia  terlampau  berlebihan.  Hanya
            karena  Ratu  mangkat,  Yang  Mulia  melepaskan

            tahta.  Bukankah  kepergian  Ratu  sudah  tergantikan?
            Bertahanlah,  Yang  Mulia.  Semua  demi  kepentingan

            rakyat.”
                 “Patih, maafkan saya. Mohon Kisanak memahami

            kalau saya tidak dapat bertahan di sini dengan segala
            kenangan  yang  selalu  mengingatkan  saya  akan  sang

            Ratu.  Bagaimana  saya  membiarkan  anak  ini  tumbuh
            dengan kerinduan akan kasih seorang ibu. Tentu ia akan

            bertanya dan terus bertanya tentang ibunya. Aku akan
            kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.”

                 “Tetapi, Yang Mulia …”
                 “Patih  …  Patih  …  aku  tahu  bahwa  kalian  semua

            ingin menahanku di sini. Bagaimana bisa kalian melihat



                                          3
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15