Page 13 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 13

bersamanya  di  setiap  sudut  wilayah  ini  semakin
            menggores  perih  di  hati  saya.  Sementara,  di  lain

            pihak, saya  harus  bergembira  untuk  mengasuh  dan
            membesarkan  keturunan  saya.  Bagaimana  bisa  saya

            menjadi  pemimpin  kalian  dengan  situasi  seperti  itu.
            Saya  memutuskan  untuk  pergi  dan  menenangkan  diri

            untuk  melepaskan  kenangan-kenangan  itu.  Meskipun
            demikian, saya tidak akan pernah melepaskan kenangan

            bersama  kalian,  rakyat  Keraton  Djamin,  yang  selalu
            bertindak  dengan  santun  dan  tertib.  Kalian  semua

            adalah  orang-orang  yang  saya  cintai.  Saya  berharap
            Sang  Hyang  akan  selalu  mencurahkan  kesejahteraan

            dan kedamaian di bumi Keraton Djamin.”
                 Salam  perpisahan  itu   diakhiri  dengan  lambaian

            sang  penguasa  yang  sebelah  tangannya  memangku
            Nyi Rengganis mungil. Lalu, kedua  kakinya melangkah

            dengan      mantap,      selangkah      demi      selangkah,
            meninggalkan  wilayah  keraton.  Tidak  banyak  harta

            yang  dibawanya  hanya  seekor  kuda  kesayangannya
            yang  berfungsi  untuk  membawa  beberapa  buntalan

            berisi  pakaian  dan  perbekalan  makanan.  Kepergian
            keduanya diantar derai tangis air mata rakyat Djamin

            yang mencintainya.



                                          6
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18