Page 19 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 19

disenandungkan  sang  putri.  Pepohonan  dengan  rela
            merundukkan  batang  dan  dahan  mereka  hingga  tidak

            ada  seorang pun  yang  dapat  mengintip  sang  putri.
            Tubuh  Nyi  Rengganis  pun  selalu  wangi.  Bahkan,

            orang  akan  mengenali  harum  tubuh  Nyi Rengganis
            sebelum  kedatangan  putri  pandita  itu.  Selain  gemar

            mendatangi berbagai kekayaan alam, seperti air terjun
            atau  hulu  sungai,  sang  putri  juga  gemar  pergi  ke

            kampung-kampung yang terdapat di sekitar padepokan.
            Kepergiannya ke kampung-kampung tersebut, tidak lain,

            untuk  mendengarkan  kisah-kisah  rakyat  di kampung
            itu.  Kisah  dan  keluh  kesah  rakyat  itulah  yang kelak

            disampaikannya kepada sang ayah.
                 Meskipun  tinggal  di  pertapaan,  Nyi  Rengganis

            tidak  dibiarkan  hidup  seenaknya.  Sang  ayah  tetap
            mendidik putri semata wayangnya dengan penuh kasih

            sayang,  disiplin,  dan  bertingkah  laku  sebagai  mana
            layaknya  seorang  putri  kerajaan.  Bahkan,  baju  yang

            ia  kenakan  adalah  baju-baju  para  putri  di keraton.
            Tutur kata Nyi Rengganis selalu terjaga, terlebih jika ia

            bicara dengan sang ayah atau siapa saja yang ia anggap
            lebih tua. Perilaku Nyi Rengganis juga sangat santun.

            Ia  sangat  menyayangi  anak  kecil  dan  kerap  bermain



                                         12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24