Page 21 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 21

tepian sungai di sebelah utara, hutan di sekelilingnya,
            dan  jurang  di  sudut  selatan  dan  barat.  Di  tengahnya

            terdapat  sebuah  padepokan  yang  terbuat  dari  kayu
            bercat  putih.  Dindingnya  terbuat  dari  kaca  bening.

            Sebagian  atap  terbuat  dari  rumbia  yang  dipadukan
            dengan barisan atap kaca. Dari kejauhan tampak sinar

            matahari dengan leluasa dapat menembus setiap sudut
            ruangan.  Dengan  hati-hati  Nyi Rengganis  mengamati

            tempat itu. Dilihatnya beberapa penjaga di empat pintu
            gerbang di setiap sisi lahan taman. Sebagian lagi para

            petugas  penjaga  taman  sedang  menyirami  tanaman
            dan  membuang  tanaman  parasit  yang  melekat  pada

            pepohonan di tempat itu.
                   Nyi  Rengganis  harus  berhati-hati.  Ia  merasa

            bahwa  tempat  itu  sangat  dilindungi.  Rasa  penasaran
            bergolak dalam hatinya, ia ingin mengetahui isi di dalam

            padepokan dan semua hal yang terdapat di taman luas
            itu.  Satu-satunya  cara  adalah  dengan  melenyapkan

            tubuhnya dari pandangan para penjaga taman. Di balik
            batang  sebuah  pohon  besar,  ia  merapalkan  mantera.

            Lalu,  bbbluussshhh!  Wujudnya  lenyap.  Dengan  wujud
            seperti itulah, ia dengan mudah terbang di atas taman

            itu. Ia berkeliling di seputar taman hingga mendapati



                                         14
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26