Page 30 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 30

jika pada suatu saat Iman Suwangsa tahu akan ulahmu,
            kamu akan teraniaya oleh mereka.”

                 Nyi  Rengganis  tertunduk.  Ia  mendengarkan
            perkataan  ayahnya.  Namun,  di dalam  hatinya  tekad

            untuk  mendatangi  taman  bunga  itu  sangat  kuat.
            Separuh  hatinya  mengiyakan  pendapat  dan  nasihat

            sang  ayah,  tetapi  separuh  hatinya  yang  lain  dipenuhi
            dengan  ambisi  untuk  memetik  bunga  di  taman  bunga

            itu.
                 “Baiklah, Ayah. Maafkan hamba.”

                 “Anakku, Nyi Rengganis.” Dielusnya kepada putri
            semata  wayangnya  itu.  lalu  berkata,  “Baiklah,  Ayah

            akan mandi terlebih dulu. Kalau kamu lapar, makan saja
            dulu. Biar Ayah menyusul.”

                 Keinginan yang kuat membuat Nyi Rengganis
            enggan untuk makan. Hidangan yang ia buat sendiri tidak

            disentuhnya sedikit  pun.  Jarak  antara Argopura dan
            Taman Banjaransari yang cukup jauh tidak membuatnya

            gentar. Dalam hati, Nyi Rengganis berkata, “Ahh, andai
            aku harus bertarung dengan Raden Iman Suwangsa, tidak

            mengapa.” Nyi Rengganis tertawa dalam hati. Nasihat
            sang ayah pun ia abaikan. Nyi Rengganis bergegas

            membuka pintu dan terbang menuju Taman Banjaransari.



                                         23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35