Page 37 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 37

“Maafkan  hamba,  Yang  Mulia.  Hamba  berkata
            dengan  sebenarnya.  Hamba  sama  sekali  tidak  pernah

            melihat si pencuri itu.”
                 “Apakah  kau  sudah  memastikan  semua  pintu  di

            taman itu terkunci?”
                 “Sudah, Yang Mulia.”

                 “Apakah sudah kau pastikan semua pagar di taman
            itu kuat?”

                 “Sudah, Yang Mulia.”
                 “Baik, kalian  semua  tidak  bisa  kupercayai  lagi.

            Aku  tidak  akan  mengandalkan  kalian  sepenuhnya.
            Sudah  waktunya  bagiku  untuk  menunggu  kedatangan

            si pencuri  itu.”  Raden  Iman  Suwangsa  bangkit  dari
            tidurnya.  Wajahnya  masih  menunjukkan  rasa  kesal

            yang tiada tara.
                 “Ampunkan hamba, Yang Mulia. Rencana apa yang

            akan dijalankan oleh Yang Mulia?”
                 “Hmmm….  Mengintip…, ya,  mengintip.  Mengintip

            si pencuri.”  Raden Iman Suwangsa berdiri lemah di tepi
            meja. Ia membuka hantaran makanan yang diantarkan

            Patih Arya. Dengan wajah sinis, ia menutup lagi hidangan
            itu. Selera makannya selama tiga hari belakangan sudah

            hilang entah ke mana. Ia berjalan dengan gontai menuju



                                         30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42