Page 38 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 38

jendela kamar. Dipegangnya terali besi yang melindungi
            jendela itu, lalu berkata, “Arya, katakan pada prajurit

            dan  pembantu  setiaku…  untuk  bersiap-siap.  Kita
            berangkat  ke Taman  Banjaransari  besok  pagi.  Para

            penjaga taman tetap berada di tempat. Para pembantu
            harus  berada  di dalam  pondok.  Larang  mereka  untuk

            mengurus  tanaman  bungaku.  Semua  harus  siap  siaga
            untuk menangkap si pencuri itu. Akan kujatuhi hukuman

            seberat-beratnya!”
                 “Maafkan, hamba, Yang Mulia. Baiklah. Akan

            kusampaikan  pada  mereka.  Kami  akan  bersiap  pergi
            pada pagi hari sesuai dengan perintah Yang Mulia.” Arya

            menunjukkan sembahnya kepada Raden Iman Suwangsa.
                 “Hmmm….” Raden Iman Suwangsa mencengkeram

            terali besi dengan geram.
                 “Maafkan, hamba. Bukan maksud hamba untuk

            meng atur Yang Mulia. Maafkan hamba, Yang Mulia lebih
            baik makan dahulu agar tubuh Yang Mulia sehat kembali.”

                 Raden Iman Suwangsa segera berbalik. Matanya
            melebar karena marah. Ia berjalan ke arah meja dan me-

            narik wadah hantaran tadi. Hidangan yang sudah tertata
            cantik pun berhamburan di lantai. Raden Iman Suwangsa

            berteriak dengan penuh amarah, “Heuuuuuhhh… Arya!



                                         31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43