Page 39 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 39

Sejak  kapan  kau  mengguruiku.  Aku  berhak  menentukan
            kapan aku harus makan kapan tidak. Bukan kauuuu!” Jari

            telunjuknya mengarah pada wajah Arya yang tertunduk.
                 “Ampunkan  hamba,  Yang  Mulia.  Maafkan  atas

            kelancangan  hamba.  Hamba  hanya  merasa  khawatir
            dengan kondisi Yang Mulia.”

                 “Apa pedulimu dengan kondisi badanku, haahhh?
            Arya, enyah kau dari hadapanku!” teriak Raden Iman

            Suwangsa.
                 Kaki Patih Arya akan beranjak mematuhi keinginan

            tuannya  itu,  tetapi  kejadian  seperti  biasa  berulang
            kembali.  Disaksikannya,  tubuh  Raden  Iman  Suwangsa

            ambruk ke lantai. Ia kembali tidak sadarkan diri. Arya
            segera  memanggil  para  pembantu  tuannya  itu  untuk

            membereskan  isi  hantaran  yang  berserak  di  lantai.
            Sementara  itu,  Arya  dan  beberapa  orang  pembantu

            mengangkat  tubuh  Raden  Iman  Suwangsa  ke  atas
            pembaringan.  Arya  hanya  dapat  menghela  nafasnya

            melihat  kondisi  tuannya  yang  semakin  ringkih  karena
            kehilangan benda kesayangannya.

                 Baginda Hamzah dan Putri Kelas, kedua orang tua
            Raden  Iman  Suwangsa,  menjenguk  putra  kesayangan

            mereka.  Sang  ibu  berkata,  “Nak, mengapa  kau  siksa



                                         32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44