Page 40 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 40

dirimu?” Lengan sang ibu membelai lembut kepala anak
            semata wayangnya.

                 Raden Iman Suwangsa sekilah menatap tajam sang
            ibu, seolah mengisyaratkan bahwa ia tidak menyukai

            nasihat perempuan yang sudah melahirkannya itu.
            Kemudian,  ia  membalikkan  tubuhnya  hingga  mem bela-

            kangi kedua orang tuanya.
                 “Anakku, bicaralah baik-baik dengan kami seperti

            engkau  bicara  sebagai  laki-laki  dewasa.  Apakah
            kehilangan satu-dua tangkai bunga harus menyebabkan

            masalah sebesar ini? Lihatlah dirimu. Kamu bukan lagi
            seorang anak kecil, anakku. Engkau kini pewaris tahta

            kami. Belajarlah untuk menjadi lebih dewasa.” Baginda
            Hamzah berbicara kepada anaknya.

                 Raden  Iman  Suwangsa  semakin  merasa  kesal
            kepada  keduanya.  “Hmmm….  Ayahanda  semudah  itu

            berbicara!”  katanya  kepada  sang ayah.  “Ayah  tidak
            pernah  bisa  merasakah  sakit  hati  anaknya  sendiri.

            Barang  yang  hilang  dari  taman  itu  adalah  benda
            kesayanganku. KE-SA-YANG-AN-KU, Ayahanda!” kata

            pemuda  menjelang  dewasa  itu  tanpa  menghadapkan
            tubuhnya pada sang ayah.






                                         33
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45