Page 44 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 44
tanaman sudah dipetik bunganya. Beberapa tanaman
tampak acak pada bagian bawahnya. Tampaknya
tanaman itu akan dicabut oleh seseorang, tetapi tidak
berhasil. “Hmmmm…. Tiidaakkk! Tiii … daaaakkk!”
umpat Raden Iman Suwangsa dalam hati. Raden Iman
Suwangsa meminta para pembantunya dan prajuritnya
untuk tidak bertugas seperti biasa. Ia meminta
mereka semua untuk berdiam di pondok peristirahatan
yang terdapat di taman itu. Raden Iman Suwangsa
memutuskan untuk mengintip melalui jendela kamarnya
di sebuah pondok yang menghadap ke arah taman. Ketika
pancaran sinar matahari mulai menghangat, dilihatnya
seorang putri yang cantik jelita datang ke taman itu.
Langkahnya seperti peri, hampir tidak terdengar.
Ia melompat ke kiri dan ke kanan, mengelilingi
taman bunga yang indah itu. Ia tidak menyadari bahwa
ada seseorang dan beberapa pasang mata lainnya yang
sedang mengintipnya. Dipetiknya beberapa bunga yang
ia sukai. Ia senang sekali memetik bunga, bunga-bunga
yang sangat indah dan jarang didapati di tempat lain.
Nyi Rengganis pun berangan-angan untuk menyimpan
dan menyusun bunga-bunga itu di dalam kamarnya.
Karena sangat menyenangi bunga-bunga di taman
37