Page 48 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 48

mana pun kau suka. Tetapi, dalam hatinya, ia berkata,
            “Aku menang! Kau tak bisa menaklukan mantra pengikat

            pohon.  Kamu  tidak  dapat  mencabut  akar  tanamanku!
            Kau  tidak  bisa  mencabut  Taman  Banjaransari.

            Huuuuaaaahhaaa….  Huaaahaaahaaaa!”  Raden  Iman
            Suwangsa tertawa dengan pongahnya.

                 Meskipun  saat  itu  tidak  berhasil,  Raden  Iman
            Suwangsa  bersikeras  untuk  menangkap  si  pencuri

            bunga itu. Sementara itu,  di Argapura, Putri Rengganis
            menarik  napas lega.  Hampir  saja  ia  ditangkap oleh

            pemilik taman  itu.  Namun, kesukaannya  pada  bunga-
            bunga tadi, membulatkan tekadnya untuk mendatangi

            kembali taman itu saat pemiliknya pergi. “Belang… Ahhh,
            hampir saja kita tertangkap. Namun, tak usah khawatir,

            kita  akan  ke  sana lagi.  Aku  ingin  mandi di  telaga itu.
            Belang, aku janji untuk mengajakmu ke tempat itu lagi.”

                 “Uuunnnnggg!”  Si  Belang berputar-putar  dengan
            gembira sambil mendengung.

                 Benar  saja! Nyi Rengganis  menepati  janjinya.
            Beberapa waktu kemudian, ia mengajak si Belang untuk

            pergi  ke  Taman  Banjaransari.  Sang  putri  memutari
            taman  itu  dari  balik  segumpat  awan  sehingga  para

            penjaga  tidak  menaruh  curiga.  Ia  juga  tidak  melihat



                                         41
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53