Page 53 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 53
Raden Iman Suwangsa berjalan mendekati Nyi
Rengganis. Lalu, ia menanyainya.
“Begitu enaknya kamu datang ke tamanku dan
memetik bunga-bungaku!”
Nyi Rengganis hanya dapat meringkuk tanpa
daya. Ia menjawab lirih, “Maafkan hamba. Hamba
tanpa sengaja melewati tempat ini dan melihat bunga-
bunga yang sangat indah. Hamba senang sekali. Hamba
hanya ingin memetiknya untuk hiasan rambut hamba.
Lepaskan hamba, Yang Mulia.”
Raden Iwan Suwangsa lalu tertawa terbahak-
bahak. Kesombongannya muncul. Ia berkata, “Ahhhh ….
Alasan! Untuk hiasan rambut! Benarkah? Pembohong!
Huuuuuhhhh! Jangan harap! Tidak seorang pun boleh
memiliki tanaman bunga langka yang ada di taman ini.
Bunga-bunga ini hanya miliku saja.”
“Maafkan, hamba, Yang Mulia. Lepaskan hamba.”
Raden Iman Suwangsa, “Semudah itu kamu merusak
tamanku! Semudah itu kamu petik bunga-bungaku!
Semudah itu kamu kotori Telaga Wangi! Semudah
itu pula kamu memohon padaku!” Ia membalikkan
badannya. Berkacak pinggang. Nada suaranya tinggi.
46