Page 56 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 56

“Yang Mulia! Lepaskan hambaaaaa,” tangisan Nyi
            Rengganis mulai terdengar. “Yang Mulia, apakah Yang

            Mulia  tidak  ingin  melihat  orang  lain  bahagia?  Hamba
            ingin  keindahan  bunga  itu  dapat  dibagikan  bersama

            orang  lain.  Berikanlah  satu  atau  dua  tanaman  itu
            kepada  hamba  agar  hamba  dapat  melihat  orang  lain

            untuk bahagia.”
                 “Baik sekali,” ujar Raden Iman Suwangsa dengan

            nada sinis. “Rupanya, Tuan Putri senang membagikan
            bahagia  bersama  orang lain.  Huuuhhhh…,  tidak…!

            Sekali lagi…, tidakkkk! Jangan harap untuk kukabulkan
            semua permohonanmu!”

                  Tangisan  Nyi Rengganis  semakin  keras.  Air
            matanya mengalir deras. Ia teringat pesan sang ayah.

            Ia menyesali perbuatannya. Berulang-kali, ia memohon
            agar diizinkan untuk pulang.

                 “Huuuuhhhh, tidak ada gunanya aku berlama-lama
            mendengar tangismu, wahai pencuri” hardik Raden Iman

            Suwangsa, “Arya….! Bawa ia ke dalam penjara!” Patih
            Arya lalu memerintahkan prajurit untuk membawa Nyi

            Rengganis. Prajurit menarik tali jalinan tadi. Teriakan
            memelas Nyi Rengganis pun tidak dihiraukannya.






                                         49
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61