Page 59 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 59
Prajurit terus menarik jalinan yang mejerat Nyi
Rengganis. Anehnya, beban yang mereka bawa terasa
semakin berat. Langkah mereka semakin sulit. Jika
menjejak tanah, prajurit kesulitan untuk mengangkat kaki
mereka. Lama kelamaan, para prajurit sudah kepayahan.
Genangan air mata Nyi Rengganis kini semakin meninggi
dan merendam lutut mereka. Dengan cepat genangan air
itu meninggi dan meluas. Prajurit melepaskan jalinan itu.
Tubuh Nyi Rengganis tenggelam di lautan kesedihannya
sendiri. Mereka sibuk mengangkat kaki dari tanah.
Kepanikan mulai terlihat di wajah Raden Iman Suwangsa
dan Patih Arya dilanda panik. Kaki mereka melekat
kuat di dalam tanah. Mereka berusaha melarikan diri
dari tempat itu. Semakin keras usaha mereka untuk
melepaskan kedua kaki dari cengkeraman tanah, semakin
keras tanah menjerat kaki itu.
Meskipun tenggelam, tangis Putri Rengganis
tidak terhenti. Gulungan ombak ganas yang berasal
dari air matanya semakin meninggi hingga menjamah
pondok peristirahatan. Air merembes masuk dan
menghancur isi di dalamnya. Taman yang indah lambat
laun tergenang. Tanaman-tanaman bunga yang indah
terendam. Sekali lagi terjadi keanehan. Tanaman bunga
52