Page 62 - Cerita Nyi Rengganis dan Taman Banjarsari
P. 62

menatap  keduanya  sesaat  lalu  melesat  ke  udara.
            Kemampuan terbangnya semakin sempurna.

                 Tidak lama kemudian, segumpal awan putih masuk
            dan  mengangkat  tubuh  si  Belang  dari  permukaan

            air.  Gumpalan  awan  tersebut  lalu  menggulung  dan
            membangkitkan  lebah  itu.  Si  Belang  menyusul  Nyi

            Rengganis. Ia meminta maaf atas kelalaian yang baru
            saja ia perbuat. Nyi Rengganis memaafkan kesalahan si

            Belang. Persahabatan di antara mereka terjalin abadi.
            Si  Belang  merasa  senang  karena  kini  ia  tidak  perlu

            terbang  jauh  untuk  mendapatkan  sari  bunga.  Semua
            sudah tersedia di kaki Gunung Argapura. Sementara itu,

            Nyi Rengganis bersujud di kaki sang ayah dan menyesali
            perbuatannya. Ia menceritakan kejadian yang baru saja

            dialaminya di Taman Banjarsari.
                 Genangan air bah yang berasal dari air mata Nyi

            Rengganis  mengangkat  seisi  taman  kecuali  pondok
            peristirahatan. Genangan itu menghempaskan tanaman

            bunga  pada  sekeliling  Argapura.  Tanaman  bunga  itu
            seolah mampu menyusun diri dengan indahnya. Taman

            Banjaransari kini melekat  dan terbentuk kembali di kaki
            gunung Argapura. Setelah itu, gumpalan  air bah tadi

            lenyap tidak berbekas. Banjir surut dengan sendirinya.



                                         55
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67