Page 51 - Pak Belalang
P. 51
“Bagaimana, Tuan? Sekarang terbukti ‘kan jawabanku?” kata Pak
Belalang dengan senyum mengembang.
Mendengar kata-kata Pak Belalang, raja seberang terdiam. Ia tak
dapat menyembunyikan ketegangan di wajahnya. Dahinya mengerut dan
bola matanya memerah. Ia tidak dapat menyembunyikan kekesalannya.
”Jangan senang dulu engkau, Pak Tua! Sekarang aku akan berikan
pertanyaan yang terakhir. Pertanyaan ini adalah yang paling sulit. Kalau
engkau tidak bisa menjawabnya, berarti aku yang menjadi pemenangnya.”
Raja seberang kemudian mengangkat sebuah kotak besi. Diletakkannya
kotak itu di atas meja pertandingan, lalu berkata, “Pak Tua, aku telah
siapkan sebuah kotak. Di dalam kotak ini, ada sebatang kayu. Aku minta
kautebak yang manakah ujung dan yang mana pangkal dari kayu ini,” kata
raja seberang sambil mengeluarkan batang kayu itu dari kotaknya.
Pak Belalang kemudian mengambil batang kayu itu. Sambil mengusap-
usap kayu itu ia berkata, “Hmm.. bagaimana aku bisa menebaknya kalau
ukurannya sama seperti ini?” tanyanya polos.
45