Page 27 - Cerita Pangeran Purbaya dan Raksasa Jin Sepanjang
P. 27

begitu sunyi. Terdengar suara burung hantu di kejauhan
            dan sesekali suara kayu yang dimakan api bergemeretak

            mengusik  keheningan.  Beberapa  onggok  kayu  sengaja

            dibakar untuk menerangi tempat beristirahat sekaligus

            menakuti binatang agar tidak mendekat.
                Waktu  tengah  malam,  Tumenggung  Mertoyuda

            terbangun.

                “Sudah cukup istirahatku, sekarang giliranmu tidur,”

            sapa Tumenggung Mertoyuda kepada Tumenggung
            Singaranu.  “Tidurlah  yang  nyenyak  karena  besok

            merupakan hari berat bagi kita.”

                Keesokan harinya, saat kokok ayam hutan mulai

            terdengar, prajurit Mataram terlihat menyeberangi
            Sungai  Krasak  yang  sangat  lebar.  Sungai  Krasak

            dipenuhi  batu-batu  besar  muntahan  Gunung  Merapi.

            Saat berada di tengah sungai, Tumenggung Mertoyuda

            tiba-tiba dikejutkan oleh kemunculan seekor ular besar
            menyeramkan. Ular itu muncul dari balik batu dan

            langsung menyerangnya. Naluri sebagai panglima perang

            membuat Tumenggung Mertoyuda waspada terhadap

            gerakan  mencurigakan.  Secara  spontan,  ia  melompat


             18
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32